Kalau ditelisik, sebenarnya yang manakah yang menyesatkan? apakah kegiatan di LDII
berseberangan dengan kaidah Al-Quran dan Sunnah Rosul? sehingga di cap sesat? Padahal dalam
melakukan pembinaan kepada para simpatisannya LDII melakukan kegiatan
yang berkesinambungan dan sabar.
Dan didalam pengajian LDII diisi dengan pemangkulan
(transfers ilmu dari guru ke murid) Al-Quran
dan Al-Hadits, layaknya
anak sekolah yang belajar di sekolahan sedang diajar oleh ibu/ bapak
guru. Jadi maksudnya memangqulkan adalah guru mengajarkan ilmu kemudian murid
mendengarkan. Apakah hal seperti itu juga dikatakan sesat?
Di LDII semua kalangan diterima, diurusi dan diarahkan
hanya semata-mata mencari pahala dari Alloh tidak lebih dari itu. Sedangkan saat ini yang mengaji di LDII mulai orang miskin hingga orang
kaya, petani hingga artis, prajurit hingga jendral, mahasiswa hingga
profesor, masyarakat umum hingga anggota DPRRI semua ada di LDII, lalu kalau
LDII masih dikatakan sesat, bagaimana dengan mereka? bukankah mereka
adalah orang-orang intelek, berpendidikan dan punya kredibilitas?
Dicopy paste dan sedikit edit: