Minggu, 01 April 2012

BEKAS SHOLAT DI PEL


Ketika saya banyak bertemu dan berbincang dengan orang yang belum tahu tentang LDII, atau sudah tahu LDII tapi baru sedikit, banyak di antara mereka yang pertanyaanya sama : "Mas, katanya kalau orang lain sholat di mesjidnya LDII, bekas sholatnya langsung di pel, apa benar seperti itu?". 
Pertanyaan ini saya dapatkan hampir banyak tempat di Purwokerto, Jawa Tengah tempat asal saya, maupun di Sekitar Surabaya tempat saya domisili sekarang ini. Semenjak saya ikut ngaji di LDII yang kata orang sesat, yaitu sekitar tahun 1999 di Purwokerto, pertanyaan itu tampaknya sudah sangat umum di luar warga LDII. Ternyata
sampai sekarangpun masih banyak orang yang melontarkan pertanyaan itu. Sehingga mungkin di benak setiap warga diluar LDII, mereka benar-benar yakin bahwa LDII memang sesat. Parahnya lagi, di samping pertanyaan itu, sejumlah 'berita katanya-katanya' ikut berpartisipasi menjejali hati mereka. Sehingga situasi atau pemikiran keseharian masyarakat tetap saja belum bisa berubah (pancet) : "Memang dasar LDII sesat".
Contoh ucapan-ucapan yang tersimpan di memory kepala warga non LDII :
" Jangan ngaji di situ! (di LDII) nanti istrimu di pinjam sama ustad situ"
" Jangan ngaji di situ! nanti tidak bisa balik lagi, kamu"

Kalau sekarang, saya hanya tersenyum saja ketika mendengar omongan seperti itu 
 .......Okelah kalau begitu...ya okelah kalu beg-beg-begitu.........
Dan setelah tersenyum kalau orangnya gak ngibrit dulu, saya belajar menjelaskan kepada mereka. Kadang saya bilang sama mereka : "Saya sudah lama ngaji di LDII, tapi apa-apa yang di omongin orang-orang, belum pernah saya temui. Bahkan ketika saya baru masuk mesjidnya orang LDII pertama kalipun, tidak juga di pel"  Alhamdulillah, dari raut wajah mereka saya lihat tersirat ada gambaran bahwa penjelasan saya bisa diterima. Dan seingat saya waktu itu di sebuah hari, ada kegiatan rapat di mesjid LDII itu. Saya langsung duduk saja nimbrung ikut musyawarah. Ndilalah juga tidak di usir, malah di belikan soto sama dengan peserta rapat lainya. Tapi sekarang aku tahu, mereka yang musyawarah tidak mengusirku karena sungkan, masak orang belum tahu apa-apa langsung di usir.
Dan ngomong-ngomong, lumayan juga lah, dengan jawaban saya diatas bisa membuat satu orang paham atau mengerti bahwa LDII itu tidak sesat. Daripada diam saja mendengar omongan mereka. Apa perlu saya ngomong ke tiap orang bahwa LDII itu baik, LDII itu tidak sesat, LDII itu yang di kaji juga Qur'an sama Hadis, LDII itu ya juga sholatnya sama, LDII hajinya juga di Mekkah sana, LDII juga menyembelih hewan Qurban, bahkan yang saya ketahui, jumlah hewan qurban yang di sembelih selalu banyak dan setiap Mesjid atau Musholla LDII biasanya pasti selalu ada hewan qurban bila hari raya datang. Sorry ya ngomongnya meluber. Tadi kan mbahasnya masalah ngepel ya, kok jadi qurban? apa hubunganya ngepel dengan qurban?   Sorry nggiih, guyon niki wau....

Yang ini namanya ngawur, temanya ngepel yang lain....

Ini kayaknya obat pel......