Senin, 02 April 2012

BENARKAH LDII SESAT?

Ternyata di belahan bumi Papua LDII yang dicap sesat, 'gerombolanya' ada disana
Setelah aku ikut kegiatan di LDII yang kata orang-orang adalah aliran sesat, ternyata aku mulai kenal dengan beberapa orang yang 'aneh'. Mengapa saya bilang aneh? ya...apakah mereka tidak tahu kalau LDII itu sesat? mengapa sampai mau-maunya mereka ikut terjerumus ke dalam kegiatan yang menyesatkan. Aneh, karena mereka yang saya tahu adalah mahasiswa di Unsoed (Universitas Jendral
Soedirman - Purwokerto). Kalau memang LDII itu aliran sesat, mengapa mereka sebagai golongan intelek bisa sampai tersesat ke dalam LDII.Bahkan sekitar 80 % dari anggota pengajian yang kuikuti itu adalah golongan Mahasiswa. Aku malah sempat berpikir, kok pesertanya mahasiswa semua ya? mana orang-orang yang 'bodo' dan 'miskin' seperti aku? waduh aku sempat minder juga sekaligus sedikit rasa bangga " wah, enak juga nih, aku jadi punya banyak teman mahasiswa". Pikiran lain waktu itu adalah dulu waku Nabi berdakwah, awal orang yang mau ikut dengan beliau adalah orang-orang 'lemah'. Tapi mengapa di tempat ngaji yang kuikuti itu malah orang-orang yang 'kuat'? Tapi gak papa lah, aku mencoba terus mengikuti arus saja. Ternyata pertanyaanku terjawab ketika aku diajak ngaji setingkat kabupaten Banyumas / Purwokerto. Disana aku temui banyak orang 'lemah' dan juga orang 'kuat'. Ada yang pakai sepeda onthel jelek yang
membonceng istri dan anaknya 'pating grandol' ada yang pakai sepeda motor bagus dengan pakaian bagus. Ada yang pakai mobil bagus dengan membawa anak istri yang cantik dan pakaian bagus. Hatiku terasa nyaman dibuatnya. Terharu campur bahagia.
Aku kira acara akbar itu akan diisi ceramah oleh Pak Kyai yang Top, Beken dan Lucu. Tapi ternyata mereka sama membuka Kitab Qur'an dan Kitab Hadis. Dan yang 'mulang' / penyampainya pun kesan pertama sangat tidak meyakinkan. Berpakaian stil dengan baju dimasukan kedalam celana, tidak pakai kopiah, bahkan salah satu penyampai ada yang kepalanya botak mirip profesor. Sama sekali penampilan mereka tidak seperti Pak Kyai yang jos. Oke lah...kalau begitu, tetap saya ikuti. Setelah aku dengarkan materi-materi mereka ternyata bahkan bagi saya lebih merasuk kedalam hati daripada Pak Kyai yang ada di desaku. Aku hanya tertegun-tegun dan sangat menghayati. Kalau kita jumpa dengan sang penyampai itu saya jamin kita sama sekali tidak menyangka kalau dia Pak Kyai. 
Ternyata juga orang-orang aneh yang terjerumus masuk ke 'LDII sesat' semakin lama banyak yang ku kenal diantaranya :
Pak Sony, istrinya adalah seorang dokter. 
Mantan pendeta yang malah justru jadi Pak Kyai di pengajian LDII
Pak Kyai dari luar jamaah LDII yang jadi guru ngajinya LDII
Mantan preman yang kebetulan tobat dan tekun ngaji di LDII
Dosen yang juga menjadi pengurus di pengajian LDII
Pak Bayan (pamong di balai desa) yang aktif mengaji di LDII walaupun hanya jadi pendengar/peserta
Penyampai / Da'i yang sangat muda (umur belasan tahun) yang menjadi penyampai di pengajian LDII
Sopir angkot yang aktif rutin mengikuti semua kegiatan ngaji di LDII
dan banyak lagi yang belum aku sebutkan, yang bagiku 'aneh' karena mereka-mereka itu mau repot-repot mengikuti kegiatan ngaji di LDII yang boleh dibilang 'arangwulune kucing'.Dan sama sekali tidak terpengaruh dengan gaungnya kabar LDII SESAT yang sampai sekarang masih membahana di telinga banyak orang. Malah akhir-akhir ini aku dengar dariu para pengurusku, banyak pejabat dan pengusaha yang ikut-ikutan memasuki 'pengajian sesat LDII', termasuk beberapa artis.

Mungkin anda juga penasaran, seberapa jauh orang-orang  LDII tersesat? anda bisa juga berpura-pura ikut menyimak materi-materinya pada setiap acara pengajian rutin yang biasanya diadakan seminggu dua kali di banyak pelosok Indonesia. Daripada hanya katanya-katanya lebih baik dibuktikan sendiri apakah LDII benar-benar sesat?
Semoga bermanfaat dan barokah