Selasa, 01 Januari 2013

LDII SESAT - LDII NIKMAT

Walaupun banyak orang mengatakan sesat tapi kegiatan Belajar Kitab Qur'an Hadis di Pondok LDII Kediri sama sekali tidak terganggu

Yang saya tahu, tidak sedikit orang yang mengatakan LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) itu sesat. Tapi mengapa LDII masih tetap eksis hingga sekarang (detik ini)? Bahkan terkesan semakin berkembang, bertambah banyak pengikutnya. Justru karena kata-kata 'sesat' itu ada orang yang penasaran yang akhirnya malah menjadi pengikut LDII. Kalau memang LDII itu sesat seperti yang dikatakan banyak orang, tentu sekarang sudah bubar. Tapi nyatanya terus berkembang, bagaikan air
sungai yang dibendung, lama-lama pasti meluber juga. 
Dulu ketika masih sedikit pengikut LDII terdiri dari orang orang yang boleh dibilang bodoh. Tapi sekarang dari sarjana, profesor dan banyak orang yang berpangkat ikut aktif dalam kegiatan yang jalankan oleh LDII. Itu adalah salah satu bukti bahwa 'LDII sesat' itu perlu di klarifikasi kembali.
Anggota/warga LDII sudah menyebar ke seluruh lapisan dan pelosok daerah se Indonesia. Mereka
menerima dengan sadar bahwa LDII itu tidak sesat. Walaupun juga ada yang tidak cocok yang akhirnya mengundurkan diri dari keanggotaanc LDII. Dari mantan anggota LDII pun sebagian ada yang mengakui bahwa LDII itu tidak sesat, tapi merekalah yang memang 'belum mampu' untuk menjalankan kewajiban/peraturan yang ada di organisasi dan atau di dalam Qur'an dan Hadits.
Tidak hanya terjadi di LDII, di semua organisasi ada saja anggotanya yang tidak cocok dan akhirnya menyakatakan dirinya keluar dari perkumpulanya. Itu adahal hak asasi mereka dan kita tentunya. Karena kita punya pikiran dan hati untuk meyakini suatu ajaran. Bahkan pemerintah dengan jelas dan tegas menjamin kebebasan beragama dan berkeyakinan. Ketidak cocokan itulah yang akhirnya muncul sebagai suatu protes ketidak setujuannya pada perkumpulan yang diikuti dan kemudian di curahkan dalam bentuk 'cerita buruk' perkumpulanya kepada teman, saudara, keluarga dan sebagainya. Padahal yang diajak curhat pun tidak mesti sependapat dengan ketidak cocokan yang dialaminya. 
Jadi saya rasa wajar dan sah saja orang - orang yang tidak cocok dengan LDII kemudian men-cap LDII sebagai lairan sesat. Dan siapapun boleh memakai dan 'mencetak ulang' cap itu. Tapi kenyataan dilapangan, walaupun siapapun dan berapapun orang yang men-cap LDII sesat, tapi anggota/warga LDII tetap merasa nikmat, merasa enjoy, merasa nyaman, tetap mengikuti kegiatan masyarakat, kerja bakti, jadi pak RT, jadi pak RW dan lain sebagainya.  Tetap patuh pada pemerintah yang sah yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.
Itu adalah pendapat versi saya. Adapun pendapat selain versi saya mungkin masih banyak yang mencela dan tetap men-cap LDII sesat silahkan saja. Bagi pembaca yang penasaran bisa langsung klarifikasi ke DPD LDII KABUPATEN SE INDONESIA di daerah anda. Atau siapapun orang LDII yang anda temui.
Mudah-mudahan bermanfaat.