Rabu, 17 Agustus 2011

Buku tentang LDII yang Sesat


LDII Nyatakan Ajarannya Bukan Aliran Sesat 
LDII merupakan kepanjangan Lembaga Dakwah Islam Indonesia, LDII tidak sesat, dan LDII inilah kebenarannya ajarannya, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menyatakan ajaran LDII tidak sesat, sebagaimana yang dituduhkan staf Departemen Agama Tanjungpinang, Hazarullah Aswad yang juga merupakan pengurus Front Pembela Islam (FPI). “Ajaran LDII itu sesuai dengan ajaran Islam,” kata Ketua DPD LDII Provinsi Kepri, Abdul Manad Chaniago kepada pers setelah menyaksikan sidang perkara pencemaran nama baik yang diduga dilakukan Hazarullah kepada LDII di Pengadilan Negeri Tanjungpinang, Selasa.
Abdul menyesalkan sikap Hazarullah yang menyebarkan informasi yang tidak benar tentang LDII di mesjid-mesjid. “Dia (Hazarullah) seperti memprovokasi ummat Islam,” ujarnya.

Sebelum perkara itu bergulir di pengadilan, pengurus LDII Tanjungpinang telah mendatangi Hazarullah untuk mengklarifikasi permasalahan tersebut. “Sesama ummat Islam, dami itu lebih baik. Tidak perlu sampai di pengadilan,” kata Abdul. Namun Hazarullah menolaknya, dan menginginkan perkara tersebut bergulir di pengadilan.



Kebenaran LDII, LDII Tidak Sesat

Abdul menilai sifat “keras” yang dimiliki Hazarullah sebagai tokoh umat Islam di Kepri tidak cocok dengan ajaran Islam.
Abdul tidak memahami kenapa Hazarullah yang juga sebagai calon DPD asal Kepri bersikeras kasus itu harus sampai di pengadilan.

“Masalah saya dengan LDII sudah selesai ketika mendatangi saya. Masalah ini adalah masalah umat Islam,” kata Hazarullah yang juga Ketua Forum Mesjid dan Mushalah Kepri dan Sekjen Badan Amil Zakat Kepri.

Hazarullah mengemukakan pendapatnya terhadap ajaran LDII berdasarkan buku. Sedikitnya ada enam buku yang menyebutkan ajaran LDII itu sesat, salah satunya mengkafirkan umat Islam yang tidak mengikuti ajaran LDII, meskipun itu adalah orang tua mereka.

Buku-buku yang menjadi referensi Hazarullah antara lain berjudul Pengakuan Gembong-Gembong LDII yang diterbitkan Lembaga Pengkajian Islam , Kupas Tuntas Kesesatan dan Kebohongan LDII ditulis Amin Zaminudin pengurus MUI Pusat dan Aliran dan Paham Sesat di Indonesia ditulis oleh Hartono Ahmad Zais. “Buku-buku itu diperjualbelikan. Saya punya enam buku yang dijadikan referensi,” ujarnya.

Dia berpendapat jika buku-buku tersebut tidak benar, maka pihak kejaksaan pasti menariknya berdasarkan rekoemndasi MUI. “Tapi nyatanya buku itu diperjualbelikan,” kata Hazarullah.
Sedangkan Abdul berpendapat buku-buku yang menjadi referensi Hazarullah tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Dia tidak mau mengusahakan agar buku-buku yang menyebutkan kesesatan LDII itu ditarik dari pasaran, dengan alasan jumlahnya akan semakin banyak. “Pembuat buku itu kan mau cari uang,” katanya.

Dia menuding Hazarullah tidak menghormati hasil Munas MUI yang menyebutkan LDII adalah salah satu organisasi Islam di Indonesia. “Kalau ajaran LDII sesat, tidak mungkin Presiden SBY bersedia menerima Ketua Umum LDII,” kata Abdul.

Perselisihan antara LDII dengan Hazarullah terjadi pada akhir tahun lalu. Hazarullah yang menjadi salah seorang narasumber dialog interaktif yang bertemakan aliran sesat di Indonesia yang digelar RRI menyatakan, selain Ahmadiyah, maka ajaran LDII juga sesat. Itu membuat pengikut LDII merasa tersinggung dan melaporkannya ke aparat penegak hukum.

Artikel hasil COPY PASTE dari : http://ldii-ldii-ldii.blogspot.com