Minggu, 31 Juli 2011

LDII ada di Mojokerto

Mojokerto adalah Wilayah yang sangat bersejarah lantaran disana ada situs kerajaan besar yaitu Istana Kerajaan Majapahit. Di wilayah ini banyak candi bertebaran sisa peninggalan kerajaan Majapahit yang kini jadi tempat wisata hemat untuk warga sekitar.
Majapahit yang adalah cikal bakal Negara Indonesia. Sang Patih Gajah Mada berhasil melebarkan wilayah Nusantara hingga sampai ke negeri tetangga.
Itulah sebagian kebanggaan yang di punyai Mojokerto, disamping ada beberapa situs yang patut juga menjadi icon dan kebanggaan.
Ratusan tahun Majapahit telah runtuh. Dan kini menjelma menjadi Negara yang juga lumayan besar Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sisa-sisa kejayaan Majapahit masih jelas terlihat di Kecamatan Trowulan - Mojokerto.
Seiring dengan pergantian jaman di berbagai aspek kehidupan, Indonesia juga menjelma menjadi sebuah
negara yang kini penduduknya sebagian besar memeluk agama Islam. Salah satu agama besar di Dunia. Karena Islam sudah sangat familiar, maka dengan mudah kita bisa menemui masjid-masjid yang berada di wilayah Indonesia dari Pulau paling barat, Sabang sampai dengan Kota paling timur, yaitu Merauke.
Tak terkecuali di Wilayah Mojokerto - Jawa Timur, sangat mudah sekali menemukan bangunan Masjid sarana ibadah umat Islam. Hampir di setiap Jalan Raya Utama dan jalan-jalan kampung atau gang-gang yang ada di Mojokerto selalu terdapat bangunan Masjid atau Musholla. Ketika datang waktu sholat, kumandang suara adzan saling bersautan antara masjid satu dengan lainya. Suasana seperti di Mojokerto ini, hampir bisa di temui diseluruh kota atau daerah di seluruh Indonesia, hanya beberapa wilayah yang memang berbasis non islam.
Islam memang sudah mengakar dan beranak pinang di Indonesia. Namun sesuai sabda Nabi Muhammad SAW, bahwa Islam akan terbagi menjadi 73 golongan, maka di Indonesia yang kita cintai ini, bisa dengan mudah kita lihat dan kita rasakan ada bermacam-macam kelompok atau golongan yang berbasis islam. Walaupun organisasi-organisasi islam yang ada di Indonesia itu bukan cerminan salah satu dari 73 golongan islam, tapi nuansa dan aroma tata cara ibadahnya biasanya ada sedikit banyak perbedaan. Dan itulah yang terkadang menjadi salah satu sebab sebagian orang islam mencap sesat pada sebagian orang islam lainya. Tapi beruntunglah kita sebagai Warga Negara Indonesia yang menjadikan dasar negaranya bukan nama salah satu agama, tetapi menjadikan PANCASILA dana UUD 1945 sebagai dasar negara. Dimana didalamnya tercantum undang-undang negara yang menjamin kebebasan warganya untuk menjalankan agama dan keyakinanya masing-masing (Pasal 29 ayat 2). Sehingga dengan undang-undang itu Indonesia secara umum bisa Aman dan Tentram walaupun warganya banyak menganut agama dan kepercayaan yang berbeda-beda. Mereka saling menghargai dan menghormati.
Setidaknya itulah yang saya pribadi alami selama ini hidup di Mojokerto khususunya. Dan saya yakin atau berharap keadaan seperti itu juga bisa di alami oleh saudaraku setanah air di seluruh Indonesia.
Adapun saya sendiri adalah sebagai orang Islam yang bernaung dan aktif di dalam organisasi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII).
Walaupun di dunia maya nama LDII seakan-akan terus diisukan dan dipojokan sebagai salah satu aliran sesat, tapi kenyataanya di Mojokerto, LDII dan warganya aman-aman saja. Saya dan teman-teman sesama LDII sama sekali tidak merasa terusik dengan berita-berita yang ada di internet, atau mungkin di masyarakat. Karena pada kenyataanya, sehari-hari kami sekampung biasa ngopi bareng di warung Mak Sutri, Juritan. Ngomong dan bercanda bersama itu sudah biasa. dan merekapun sepertinya acuh dan tak mengerti apa itu yang namanya LDII sesat. Ataupun kalau mereka tahu berita itu, toh nyatanya yang mereka hadapi juga aktif ngaji di LDII. Juga aktif bergotong royong bersama bersih-bersih kampung dan kuburan. Bersalam-salaman ketika lebaran. Rapat dan arisan kampung juga harmonis. Jadi sama sekali gak ada masalah. Dan inilah yang yang memang diharapkan oleh warga dan pejabat. Walaupun banyak keyakinan dan golongan tapi tetap bisa menjaga Ukhuwah RTniyah, Ukhuwah Desaiyah, Ukhuwah Camatiyah dan Ukhuwah Indonesiyah, he..he..he...Walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu - BHINEKA TUNGGAL IKA. Bila keadaan aman dan kondusif, maka kerja jadi enak, tidur enak, jalan-jalan enak, IBADAH juga enak. Urusan benar dan salah, surga dan neraka itu biar Tuhan saja yang menentukan. Warga manusia tinggal menjalankan keyakinan kita masing-masing.
Dan sangat PENTING diketahui oleh khlayak umum, bahwa di LDII, para Kyai-nya selalu mendengungkan :
WARGA JAMA'AH SUPAYA SELALU TUNDUK DAN PATUH KEPADA PEMERINTAH YANG SYAH, YANG BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945. DAN SUPAYA BERBUDI LUHUR LHURUING BUDI KARENA ALLOH.
Sehingga warga LDII di kota maupun kabupaten Mojokerto, Insya Allah selalu taat hukum, menjadi orang yang baik, bila jadi pejabat insya alloh juga tidak korupsi dan lain-lain.
Dan perlu diketahui di wilayah Kota dan Kabupaten Mojokerto ada sekitar 60-an tempat ibadah yang dibangun oleh LDII.