Senin, 05 Maret 2012

NGAJINYA QUR'AN HADIS DIKATAKAN SESAT, TERUS...

Kebanyakan orang di dunia pasti sudah tahu benar kalau pedoman orang Islam adalah Qur'an dan hadis. Orang Kristen pedomanya Injil dan seterusnya. Adapun yang ingin dan penting saya ungkapkan  adalah, apakah kita sebagai orang Islam sudah memiliki kitab Qur'an sabagai pedoman kita? kemudian apabila sudah memiliki kitab Al-Qur'an apakah kita sudah mengkajinya?
Yang kedua saya juga bertanya, apakah kita sebagai orang Islam juga sudah punya Buku / Kitab Hadits? dan kalau sudah punya apakah kita juga sudah mengkajinya?
Jawabanya adalah BELUM. Mohon maaf ini adalah berdasar kenyataan di lapangan yang saya jumpai.
Saya kira Andapun tahu bahwa di rumah tangga-rumah tangga Islam kebanyakan, mereka memang punya Kitab Qur'an, tetapi yang saya tahu juga keseharian mereak belum pernah aku jumpai yang mengkajinya. Kalau orang Islam yang membaca (darus) Al-Qur'an itu banyak. Tapi yang mau mengkaji secara rutin mungkin 1 minggu 2 kali atau 3 kali itu belum saya jumpai selian di LDII.
Betul memang ketika kecil kebanyakan dari kita orang Islam, pandai membaca Al-Qu'ran. Tapi dari balita sampai dengan manula, kebanyakan orang Islam tidak tahu apa isinya Al-Qur'an.
Kitab Al-Qur'an yang mereka miliki hanya menjadi pajangan di dalam lemari kaca, atau di atas lemari belajar dan sebagainya. Lebih ironis lagi, cara menyimpan Kitab Qur'an pun juga boleh dibilang sembarangan. Kadang Qur'an ada di susunan buku-buku yang paling bawah. Kalau sudah begitu keadaanya lalu mengapa juga di antara mereka ada yang bilang LDII itu aliran sesat? Padahal hampir setiap minggu 2 kali atau paling tidak 1 kali warga LDII mengkaji Kitab Al-Qur'an dan Kitab Al-Hadits? Kalau yang ngajinya Qur'an Hadits dikatakan sesat, lalu apa yang akan kita katakan untuk orang Islam yang tidak mengkaji Qur'an dan Hadits? Bahkan Hadits pun kadang tidak tahu bagaimana bentuk bukunya?
Tapi ngomong-ngomong sayapun dulu seperti itu.Saya takut memegang Qur'an karena tidak wudhu. Akibatnya jarang sekali memegang Qur'an. Apalagi membukanya. Guru saya dahulu kala memberikan pelajaran : "Jangan sekali-kali memegang Qur'an bila tidak Wudhu, itu berdosa"
Saya tanya : " Kalau orang cina yang menjual Qur'an gimana ya? kan gak boleh megang? atau kalau Qur'anya jatuh ke lantai, gimana?
Jawaban guru saya : " Biarin saja orang lain berdosa megang Qur'an karena tidak wudhu, kalau Qur'an jatuh ke lanatai sedangkan kita tidak wudhu, yang pakai ngambil pakai kayu...."
Kurang lebih itulah cuplikan ketika saya ikut ngaji di madrasah diniyah sore jaman dahulu kala.
Sekarang keyakinan seperti itu sama sekali sudah hilang dari hati saya.
Kata hadis : Al 'ilmu Khayaatul Islam wa 'Imaadul Iimaan
Artinya : Ilmu itu adalah kehidupanya Islam dan tegaknya keimanan
hadis lain: Al Ilmu Tsalatsatun, wa maa siwa dzaalika fahuwa fadhlun. Aayatun muhkamatun, wa sunnatun qooimatun, wa fariidhotun adillatun.
Artinya: Ilmu itu ada 3, adapun selain 3 itu adalah kelebihan. Yaitu Ayat yang menghukumi (Qur'an), Sunnah yang tegak (Hadis) dan Ilmu bagi waris yang adil.
Karena ilmu waris itu sudah tercantum di dalam Qur'an dan Hadis, maka kesimpulanya adalah Ilmu yang wajib di cari adalah Qur'an dan Hadis.
Kata hadis lagi: Tolabul 'ilmi faridotun 'alaa kulli musliina wal muslimaati
Artunya: Mencari ilmu itu wajib bagi tiap-tiap orang Islam.
JADI...........................................................................................................................................
mengapa yang ngajinya Qur'an Hadis di kabarkan sesat?